BAB I
BIMBINGAN KARIR
Pengertian
Blum and
Balinsky
Vocational Guidance adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu
untuk memilih suatu jabatan (Pekerjaan), mempersiapkan, memangku, dan
mempersiapkan diri dalam pekerjaan tersebut. (DR. Dino Rozano)
Super
Vocational Counseling adalah suatu proses memberi
bantuan kepada individu untuk mendapatkan, menerima, mengerti, dan menggunakan
fakta-fakta yang relefan tenang dirinya terhadap fakta-fakta yang bersangkutan
dengan dunia kerja. (DR. Dino Rozano)
Menurut Mohamad Surya
(1988:31)
Bimbingan karir
merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam
memecahkan masalah karir, untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya
antara kemampuan dengan lingkungan hidupnya, memperoleh keberhasilan dan
perwujudan diri dalam perjalanan hidupnya.
Menurut Winkel
(2005:114)
Bimbingan karir adalah
bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih
lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari
lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai
sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat
sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam
setiap pengalaman belajar bidang studi.
Menurut Herr
Bimbingan karir
adalah suatu perangkat, lebih tepatnya
suatu program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu luang,
serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya. (Marsudi. 2003:113)
Menurut National Vocational Guidance
Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier
diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan, mempersiapkan,
memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah
suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang
diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan
gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih
bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.
Dari pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan,
layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk
kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil keputusan secara
tepat dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya itu sehingga mampu
mewujudkan dirinya secara bermakna.
BAB II
TES
KRAEPELIN
A. Sejarah
Tes kraepelin
diciptakan oleh seorang psikiater jerman bernama Emilie kraepelin pada tahun
1856 – 1926. Alat tes ini terlahir karena adanya dasar pemikiran dari
faktor-faktor yang khas pada sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan
tingkah laku. Pada mulanya merupakan tes kepribadian. Namun dalam
pekembangannya telah berubah menjadi tes bakat, dengan cara merubah tekanan
skoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa alat tes ini
akan mengungkap beberapa faktor bakat diantaranya: kecepatan, ketelitian,
keajegan, dan ketahanan kerja di dalam tekanan.
Emil Kraepelin
dilahirkan pada tanggal 15 Pebruari 1856 di Neustrelitz dan wafat pada tanggal
7 Oktober 1926 di Munich. Ia menajdi dokter di Wurzburg tahun 1878, lalu
menjadi dokter di rumah sakit jiwa Munich. Pada tahun 1882 ia pindah ke Leipzig
untuk bekerja dengan Wundt yang pernah menjadi kawannya semasa mahasiswa. Dari
tahun 1903 sampai meninggalnya, ia menjadi profesor psikiatri di klinik
psikiatri di Munich dan sekaligus menjadi direktur klinik tersebut. Emil
Kraepelin adalah psikiatris yang mempelajari gambaran dan klasifikasi
penyakit-penyakit kejiwaan, yang akhirnya menjadi dasar penggolongan
penyakit-penyakit kejiwaan yang disebut sebagai Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorders (DSM), diterbitkan oleh American Psychiatric
Association (APA). Emil Kraepelin percaya bahwa jika klasifikasi gejala-gejala
penyakit kejiwaan dapat diidentifikasi maka asal usul dan penyebab penyakit
kejiwaan tersebut akan lebih mudah diteliti.
Kraepelin menjadi
terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang
disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia
praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal
dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia. Kraepelin juga dikenal
sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri,
antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya
kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan
nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi
di Indonesia pada era tahun 1980an.
B. Pengaertian
Tes
kreapling adalah bentuk tes berisi berbagai
tahap penyelesaian kombinasi bilangan
yang intinya akan menilai aspek kepribadian seseorang, kompetensi, daya tahan dan lainnya,
yang nantinya dalam bentuk grafik maupun sekoring tes akan disesuaikan kebutuhan
pengada tes/rekruiter.
Tes
ini sebenarnya mengatur tingkat kreatifitas individu dalam mengembangan bakat
dan keterampilan dasar yang sudah didapat diskolah ataupn di perkuliyahan.
Tes
kreapling ini identik dan banyak yang menyebutnya sebagai tes koran, dan memang
begitu, karena angkanya yang akan dikerjakan sangat banyak dan dalam lembaran
yang besar, sehingga menyerupai koran, jika anda mengahadapi tyes koran
sebenarnya anda akan menghadapi krepling intinya satu layer.
Tes
ini biasa disajikan dalam bentuk tabel berjejer dengan perbedaan pola
penghitungan dan angka setiap kolom baris,.
C. Tujuan
Alat tes ini terlahir
karena adanya dasar pemikiran dari faktor-faktor yang khas pada sensori
sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku. Pada mulanya merupakan
tes kepribadian. Namun dalam pekembangannya telah berubah menjadi tes bakat,
dengan cara merubah tekananskoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu anda
ketahui bahwa alattes ini akan mengungkap beberapa faktor bakat diantaranya:
kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja di dalam tekanan.
Kraepelin menjadi
terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang
disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia
praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal
dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia.
Kraepelin juga dikenal
sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan
psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya
kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan
nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi
di Indonesia pada era tahun 1980an.
Menurut Dr. J. de Zeeuw,
tes Kraepelin digolongkan sebagai tes yang mengukur faktor – faktor khusus non
intelektual (tes konsenterasi). Sedangkan menurut Anne Anestesi, tes Kraepelin
merupakan tes kecepatan. Ini ditunjukan dengan banyaknya soal yang dibatasi
waktu dimana testi dipastikan tidak dapat menyelesaikan seluruh soal. Jadi pada
tes Kraepelin memang testi tidak diharapkan untuk menyelesaikan seluruhnya
setiap lajur. Yang dilihat disini adalah kecepatan kerja testi.
Selain kecepatan kerja,
faktor – faktor lain yang diungkapkan adalah ketelitian, konsenterasi dan
stabilitas kerja. Aspek – aspek yang berpengaruh bermacam – macam, misalnya
persepsi visual, konseptual, koordinasi senso-motorik, pushing power,
ketahanan, learning effect.
a. Tujuan
Pengetesan
Tujuan
utama dari tes keaplin adalah untuk mengatur karakter seseorang pada beberapa
aspek tertentu, sesuai visi atau tujuan institusi recruitar maupun sesuai
standar yang ditenntukan yangg telah diinterpretasikan dan dibaca tester hanya
berdasar instrumeen testool ini melali scor dan grafik
Tes kraepelin
dimaksudkan untuk mengukur maximum performance seseorang. Oleh karenanya
tekanan skoring dan interpretasi lebih didasarkan pada hasil test secara
obyektif bukan pada arti proyektifnya.
Tes
kraepelin merupakan tes yang digunakan untuk mengetahui bakat (kemampuan)
seseorang dalam bekerja. Faktor-faktor
yang dapat diungkap melalui tes ini adalah:
Ø Kecepatan Kerja (Pan-ker)
Ditunjukkan pada berapa prestasi
yang dicapai dalam mengerjakan tes.
Ø
Ketelitian
Kerja (Tian-ker)
Ditunjukkan pada berapa kesalahan (salah maupun terloncat) yang diperbuat
dalam pengerjaan tes.
Ø
Kestabilan atau keajegan Kerja (Jan-ker)
Ditunjukkan pada irama kerja
seseorang dalam mengerjakan tes.
Ø
Ketahanan Kerja
(Han-ker)
Ditunjukkan oleh garis ausdaner dalam mengerjakan tes.
b.
Alat yang Dibutuhkan (Administrasi)
dalam Test Kraeplin
Dalam
mengerjakan test kraeplin ada beberapa alat yang dibutuhkan antara lain:
- Lembar
test kraeplin
- Stopwatch
- Pensil
- Meja
yang cukup luas
- Papan
tulis, kapur atau flip chart untuk dipergunakan tester saat menjelaskan
kepada testi.
c.
Prosedur Pelaksanaan Test
- bagikan
lembar tes pada testi
- testi
diminta mengisi identitas pada tempat yang sudah ditentukan dalam lebar
tes, dan tidak membuka lembaran tes sebelum diinstruksikan.
- Berikan
contoh mengisi/menjawab lembar tes di papan tulis.
- Instruksi
: “dalam tes ini anda akan menghadapi kolom – kolom yang terdiri dari
angka. Tugas anda adalah “ :
·
Jumlahkan tiap – tiap angka dengan
angka diatasnya, kerjakan dari atas kebawah.
·
Dari angka hasil penjumlahan
tersebut, anda cukup menuliskan angka satuannya saja, misalnya hasil
penjumlahan itu adalah 14 , maka anda hanya menulis angka 4 disamping kanan –
antara kedua angka tersebut.
·
Bila anda membuat kesalahan dalam
menjumlahkan, misalnya anda menjawab 8 padahal jawabannya adalah 3, mak anda
tidak perlu menghapusnya. Anda cukup mencoret dengan satu garis angka yang
salah tersebut dan menggantinya dengan angka yang benar.
·
Setiap mendengar ketukan
(dicontohkan) , maka anda harus pindah ke lajur selanjutnya disebelah kanan.
Dan mulailah kembali mengerjakan dari bawah keatas di lajur yang baru tersebut.
·
Anda hendaknya bekerja secepat dan
seteliti mungkin.
·
Sebagai latihan marilah kita
mengerjakan contoh yang terdiri dari 2 lajur angka yang terdapat pada lembaran tes.
Kita mulai dari lajur kiri, mulai dari bawah dijumlahkan dengan angka
diatasnya. “ya mulai”… setelah 15 detik beri ketukan, “stop, pindah kekolom
selanjutnya”. Setelah 15 detik beri ketukan dan ucapkan “ya berhenti”. Setelah
mengerjakan contoh pastikan semua testi mengerjakan dengan benar. “sekarang
semuanya sudah paham?” , “sekarang letakkan dulu alat tulis anda”.
·
Anda buka kertas yang ada dihadapan
anda, bila saya beri tanda mulai maka anda mulai mengerjakan dari kolom paling
kiri dari bawah keatas. Bila saya ketuk maka anda harus pindah kekolom
selanjutnya.”siap?”,”mulai!!”
·
Tes kraepelin merupakan tes yang
sering digunakan dalam rekruitmen karyawan. Bagi anda yang sudah mengikuti tes
kerja, tentunya anda pernah melakukannya. Dimana anda disuguhi lembar kertas
yang penuh berisi angka – angka dan anda diminta menjumlahkan angka diatas dan
dibawahnya yang berdekatan dalam satu kolom dan menulis hasilnya diantara angka
tersebut, kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tester akan
meminta anda melanjutkan kekolom selanjutnya sampai waktu testberakhir.
d. Fungsi
Dan Implementasi Tes Kraeplin
Tes kraepelin dapat
digunakan untuk menentukan tipe performance seseorang, misalnya :
·
Hasil
penjumlahan angka yang sangat rendah, dapat mengindikasikan gejala depresi
mental
·
Terlalu
banyak salah hitung, dapat mengindikasikan adanya distraksi mental
·
Penurunan
grafik secara tajam, dapat mengindikasikan epilepsi atau hilang ingatan sesaat
waktu tes.
·
Rentang
ritme/grafik yang terlalu besar (antara puncak tertinggi & terendah) dapat
mengindikasikan adanya gangguan emosional.
Individu
dikatakan memiliki perfoma kerja yang baik jika dalam rentang waktu yang lama,
dalam situasi menekan ( stressfull) mampu menunjukan kerja yang cepat, teliti
dan stabil.
e. Skoring
Langkah pertama adalah
memeriksa seluruh hasil penjumlahan yang telah dikerjakan testee. Caranya
adalah:
·
Dihitung
jumlah deret
tertinggi dari penjumlahan
setiap deret yang berurutan pada setiap lajur.
Tuliskan jumlahnya di bagian bawah tiap lajur dan jumlahkan semua lajur tertinggi.
·
Memberikan
tanda pada setiap hasil penjumlahan yang salah, kemudian hitung jumlah kesalahan
dan.
·
Jumlah lajur tertinggi dikurangi jumlah lajur terendah.
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
a. Fakto-fakto
yang mempengaruhi saat anda mengerjakan tes kreaplin
·
Kondisi psikis yang
tidak stabil, persiapkan diri anda sampai anda merasa tenang, anda tidak perlu
khawatir meskipun belum pernah mengikuti seleksi apapun, buatlah suasana nyaman
dalam diri anda.
·
Kondisi fisik yang
kurang fit, istirahatlah yang cukup
·
Positif thinking
·
Berusaha learning by
doing
b. Faktor
utama yang mempebgaruhi kegagalan dalam tes ini:
·
Kurang confident,
kurang percaya diri. Percaya dengan diri sendiri, meskipun anda belum pernah
mengikuti tes ini sekalipun. Mengalir saja, tanpa khawatir berlebihan. Percaya
dengan potensi anda, meskipun anda
pernah mengikuti tes ini dan anda gagal belum tembus juga. Itu bukan berarti
anda kurang memiliki kompetensi/kompetitif. Tapi kerena jawaban anda mungkin
sudah benar menurut akademik, tapi ada jawaban yang belum pas dan relevan
dengan kebutuhan recruter, itu saja
·
Belum pernah mengikuti
tes ini. Ada realita unik dalam hal ini, ada yang ber IQ tinggi karena kurang
familiar dengan bentuk soal tes ini yang kadang tampak aneh dan embigu, maka
otak butuh waktu merespon dan menerjemahkan jawaban dalam tempo cepat dan dalam
waktu yang dibatasi
·
Terburu-buru
mengerjakan. Jangan terburu-buru mengerjakan meskipun anda memiliki asumsi
jawaban yang paling benar, karena ini tes kerja bukan tes smesteran, apa yang
anda jawab paling benar, belum tentu pas dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
institusi recruter, perhatikan dengan cermat arahan tester dan kerjakan dengan
penuh ketelitian jangan terburu-buru dan terlalu cepat
·
Kondisi yang kurang
nyaman. Jangan anda meremehkan kondisi ini, jika saat tes. Misal komdisi duduk
yang kurang nyaman. Mudah berkeringat, alat tulis yang kurang lengkap, mengapa
kondisi sekecil ini bisa berpengaruh besar? Karanakondisi ini mempengaruhi
fokus dan konsentrasi anda
E. Arah Karier
1. Kecepatan
Pekerjaan yang sesuai dengan orang
yang memiliki nilai kecepatan yang tinggi lebih cocok bekerja di Pemadam
Kebakaran, Penjaga Pantai, Pelayan, Pengrajin dll.
Menentukan kecepatan kerja seseorang dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
Rumus
:
Jumlah tertinggi dari keseluruhan tes kreaplin dengan
dibagi jumlah deret mendatar (50).
∑
: 50 = . . .
Keterangan
:
≤ 8 = 10 » Lamban /
Lelet
9 – 10 = 25 » Lamban /
Lelet
11 – 12 = 50 » Biasa /
Sedang
13 – 14 = 75 » Biasa /
Sedang
15 = 90 »
Sangat Cepat
16 = 95 »
Sangat Cepat
17 ≥ = 99 » Sangat
Cepat
2. Ketelitian
Pekerjaan yang sesuai dengan orang
yang memiliki ketelitian bisanya lebih cocok bekerja di Perbankan, Arsitek, Akutan,
Managemen, Penerjemah, Kasir, Ilmuan, Penata Rambut, Tukang Arloji, Apoteker, Astronot, Hakim, Seniman, Desainer, Koki dll.
Menentukan ketelitian kerja seseorang dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
Rumus
:
Jumlah keseluruahan dari kesalahan dalam mengerjakan
tes kreaplin.
∑
(Salah) = . . .
Keterangan
:
0 =
99 » Sangat Teliti
1 – 2 = 95 » Sangat
Teliti
3 – 5 = 90 » Sangat
Teliti
6 – 11 = 75 » Biasa /
Sedang
12 – 22 = 50 » Biasa /
Sedang
23 – 30 = 25 » Sangat
Tidak Teliti / Ceroboh
31 ≥ = 99 » Sangat
Tidak Teliti / Ceroboh
3. Ketahanan
Sebenarnya
ketahanan dan kesetabilan itu sama karena dalam rumus pun sama antara
kesetabilan dan ketahan itu sendiri, jadi orang yang memiliki ketahanan yang
tinggi cocok bekerja di TNI, Polisi, pelayaran, Pengawal, Penjaga anak dan bayi, Perawat, Olahragawan, Peternak,
Petani, Sipir dll.
Menentukan ketahanan kerja seseorang selama
menyelesaikan pekerjaannya.
Rumus
:
Jumlah deret tertinggi dikurangi deret terendah dalam
mengerjakan tes kreaplin.
∑(deret
tertinggi) - ∑(deret terendah)
Keterangan
:
3 ≥ = 99 »Sangat
Tahan
4 – 5 = 95 » Sangat
Tahan
7 – 8 = 90 » Sangat
Tahan
9 – 10 = 75 » Basa /
Sedang
11 – 12 = 50 » Basa /
Sedang
13 – 14 = 25 » Sangat
Tidak Tahan
15 ≤ = 10 » Sangat
Tidak Tahan
4. Kesetabilan
Pekerjaan yang cocok/sesuai dengan
orang yang memiliki ketelitian biasanya lebih cocok bekerja di Psikologi, Psikiater, Konsultan
dll.
Menentukan ketahanan kerja seseorang selama
menyelesaikan pekerjaannya.
Rumus
:
Jumlah deret tertinggi dikurangi deret terendah dalam
mengerjakan tes kreaplin.
∑(deret
tertinggi) - ∑(deret terendah)
Keterangan
:
3 ≥ = 99 » Sangat
Setabil
4 – 5 = 95 » Sangat
Setabil
7 – 8 = 90 » Sangat
Setabil
9 – 10 = 75 » Basa /
Sedang
11 – 12 = 50 » Basa /
Sedang
13 – 14 = 25 » Sangat
Tidak Setabil
15 ≤ = 10 » Sangat Tidak
Setabil
BAB III
HASIL PRAKTEK
Nama :
Winda Puji Asih NPM
: 1111500165
Hasil :
Kecepatan » 929
: 50 = 18.58 → 99 {Sangat Cepat}
Ketelitian » 2 → 95 {Sangat Teliti}
Ketahanan » 28 – 14 = 12 → 25 {Sangat Tidak Tahan}
Kesetabilan » 28 – 14 = 12 → 25 {Sangat Tidak Tahan}
Saran Pekerjan : Lebih
direkomendasikan untuk kerja di bidang yang membutuhkan konsentrasi tinggi yang
berketelitian tinggi tanpa kesetabilan dan ketahanan yang tinggi misal :
Perbankan, Akutan,
Managemen, Penerjemah, Pelayan Toko, Kasir, Ilmuan, Penata Rambut, Wartawan Penulis Berita, Tukang Arloji, Apoteker, Penjahit
Nama : Sahrul Fauzi Siswa
SMA Kelas XI
Hasil :
Kecepatan » 697
: 50 = 13,94 → 75 {Biasa / Sedang}
Ketelitian » 5 → 90 {Sangat Teliti}
Ketahanan » 17 – 11 = 6 → 95 {Sangat Tahan}
Kesetabilan » 17 – 11 = 6 → 95 {Sangat Setabil}
Saran Pekerjaan : Lebih direkomendasikan untuk kerja
di bidang yang membutuhkan konsentrasi tinggi yang berketelitian tinggi dengan
kecepatan yang biasa saja misal :
Dokter, Ilmuan, Apoteker, Arsitek, Ahli Mesin, Guru, Dosen, Tukang Las, Tukang listrik, Designer.
Nama :
Katria Eka Gumilar Siswa
SMA Kelas XI
Hasil :
Kecepatan » 758
: 50 = 15,16 → 90 {Sangat Cepat}
Ketelitian » 15 → 50 {Biasa / Sedang}
Ketahanan » 19 – 10 = 9 → 75 {Sedang / Biasa}
Kesetabilan » 19 – 10 = 9 → 75 {Sedang / Biasa}
Saran Pekerjaan : Lebih direkomendasikan untuk kerja
di bidang yang membutuhkan kecepatan tinggi misal :
Petugas Pemadam Kebakaran, Penjaga Pantai, Tukang Ketik, Wartawan Penulis Berita, Selesman, Tukang Jahit,
Pelayan, Penerima
Tamu, Pengrajin.
Daftar Pustaka
Rizano, Dino Bimbingan Karir Di Sekolah. Buku Ajar S1
Jurusanilmu Pendidian Program Studi Bimbingan Konseling, Fakltas Keguruan Dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal.
101 Occupation (101 Pekerjaan) (2012).
http://laskarpelangianakbangsa.blogspot.com/2012/04/101-occupation-101-pekerjaan.html.