MAKALAH
KEANGGOTAAN KELOMPOK
MATA KULIAH : DINAMIKA KELOMPOK
DOSEN PENGAMPU : AGUS MAEMUN, MPd
KELAS II C
NAMA KELOMPOK 5 :
·
HASAN BASRI (1111500189)
·
AKHMAD PARKHANI (1111500003)
·
MUH ARI KHAKUL YAKIN (1111500121)
·
PUTRI ARTI WULAN . A (1111500133)
BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan puji syukur Kepada Tuhan Yang
Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “Keaanggotaan Kelompok”
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan
makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada desen pengampu Agus
Maemun, MPd mata kuliah Dinamika Kelompok .
Makalah ini memang masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya akan menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini, dan saya berharap makalah ini dapat
berguna bagi yang membacanya.
Tegal,
17 April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL 1
KATA
PENGANTAR 2
DAFTAR
ISI 3
BAB
I PENDAHULUAN 5
A. Pendahulan
5
B. Latar
Belakang 5
C. Rumusan
Masalah 6
D. Tujuan
6
BAB
II PEMBAHASAN 7
A. Hakikat
Kelompok 7
a. Hubungan
Antar Anggota 7
b. Tujuan
Bersama 7
c. Adanya
Hubungan Langsung Antara Besarnya kelompok dan Sifat Kehidupan Kelmpok 8
d. Itikad
dan Sikap Para Anggota 8
e. Kemandirian
Merupakan Unsur Penting yang Menyangkut Anggota-anggoota Kelompok 9
B. Sikap
Keanggotaan Kelompok 10
C. Kepemimpinan
Okasional Anggota Kelompok 11
D. Komunikasi
Dalam Kelompok 12
BAB
III PENUTUP 13
A. Kesimpulan
13
B. Saran
13
C. Kata
Penutup 13
DAFTAR
PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Pendahuluan
Ditinjau
dari pengertian kelompok yaitu bahwa kelompok merupakan sekumpulan
individu-individu yang mempunyai hubungan-hubungan tertentu,yang membuat mereka
saling ketergantungan satu sama lain dengan ukuran-ukuran yang
bermakna.sehingga kelompok berfungsi untuk melangsungkan hidupnya karena dngan
kelompok manusia dapat memenuhi kebutuhan,mengembangkan diri, mengembangkan
potensi ,serta aktualisasi diri. Secara umu kelompok sering diartikan sebagai
kumpulan beberapa orang yang memiliki norma dan tujuan tertentu,memiliki ikatan
batin antara satu dengan yang lain,serta meski bukan resmi,tapi memiliki
beberapa unsur kepepimpinan didalamnya. Sehingga didalam ini terdiri dari
keanggotaan kelompok yang mempunyai hakikat keanggotaan kelompok serta syaratdan
peranan yang harus dimainkan anggota kelompok, sikap keanggotaan kelompok
sewrta peran anggota kelompok.
B. Latar Belakang
Sebagai
mahasiswa/mahasiswi secara langsung maupun tidak langsung merupakan anggota
kelompok yang tentunya harus tahu dan mempelajari lebih dalam tentang hakikat
keanggota kelompok serta syarat dan peranan yang harus dimainkan anggota
kelompok ,sikap keanggotaan kelompok serta peran anggota kelompok.
C. Rumusan
Masalah
- Sejauh
mana sebagai keanggotaan kelompok berperan dalam kelompoknya?
- Syarat
apa saja yang diperlikan anggota kelompok ?
- Sikap-sikap
anggota dalam kelompok ?
- Karakteristik
kelompok ditinjau dari keanggotaanya ?
- Seberapa
penting peranan anggota dan ketua kelompok?
D. Tujuan
1.
Mengetahui keanggotaan kelompok
2.
Syarat-syarat keanggotaan kelompok
3.
Sikap keanggotaan kelompok
4.
Mempelajari kelompok ditinjau dari
karakteristik keanggotaannya
5.
Peranan anggota kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Kelompok
Tinjauann
dasar tentang anggota kelompok adalah anggota,sehingga dapat diartikan bahwa
kelompok itu terdiri dari anggota-anggota. Jadi anggota itulah yang disebut
kelompok.
Para
ahli menyebut lima hal yang hendaknya diperhatikan dalam menilai apakah
kehidupan sebuah kelompok adalah baik atau kurang baik,yaitu (1)hubungan yang
dinamis antar anggota, (2).tujuan bersama, (3). Hubungan antara besarna
kelompok (banyaknya anggota) dan sifat kegiatan kelompok, (4). Itikad dan sikap
terhadap orang lain dan (5). Kemampuan mandiri.
a. Hubungan
Antar Anggota
Jika
dalam kelompok tersebut hanya
terdapat hubungan antara anggota dan pemimpin, sedangkan
hubungan antara anggota sama sekali tidak terasa, sebenarnya dinamika kelompok
yang di maksud telah lenyap kehidupan kelompok sebenarnya tidak ada, yang ada
hanyalah sekumpulan orang saling dinamis antara anggota kelompok berarti
masing-masing anggota tersebut berkepentingan untuk bergulat dengan suasana antar hubungan tersebut ,
khususnya suasana perasaan yang tumbuh di dalam kelompok seperti rasa diterima
atau di tolak, rasa cinta atau benci, rasa berani atau takut, semua menyangkut
reaksi dan tanggapan anggota berdasarkan keterlibatan dalam saling berhubungan.
b. Tujuan
Bersama
Tujuan
bersama adalahpusat dari kegiatan atau kehidupan kelompok. Dalam kelompok
tugas, tuuan bersama nampaknya lebih jelas, yaitu menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada kelompok tersebut. Dalam kelompok bebas, tuuan bersama pada
mulanya kabur dan justru klompok itu sendirilah yang harus menetapkan tujuan
yang akan mereka capai. Pada umumnya, tujuan bersama dalam kelompok bebas
adalah pengembangan pribadi tiap-tiap anggota kelompok. Tuan yang lebih nyata
(konkret) misalna berbunyi agar tiap-tiap anggota dapat mengungkapkan apa yang
dipikirkan dan dirasakanya dan memperoleh tanggapan dan reaksi dari anggota
lainnya. Tanpa adanya tujuan bersama yang nyata, baik dalam kelompok tersebut ,
hendaknya di mengerti dan di terima oleh semua anggota kelompok dan tanpa
tujuan kelompok akan kacau dan tidak menentu.
c. Adanya
Hubungan Langsung Antara Besarnya
Kelompok Dan Sifat Kehidupan Kelompok.
Terdapat
beberapa jenis kelompok menurut jumblah anggotanya misalnya kelompok dua
terdiri dari suami-istri, dokter-pasien, konselor-konseli merupakan kelompok
paling ideal untuk terciptanya keakraban
yang paling tinggi, tetapi bahayanya yang ada yaitu kemungkinan timbulnya
pertentangan/pertengkaran di antara mereka berdua. Kelompok tiga adalah terdiri
atas tiga orang . dinamika hungan segitiga mungkin dapat tumbuh dengan baik,
bahayanya sebenarnya adalah salah seorang anggota tersebut dapat terasing jika dua orang yang lain
membuat persekutuan. Kelmpok 4-8 orang adalah kelompok sedang yang dapat di
selenggarakan oleh konselor dalam rangka
bimbingan kelompok, kelompok ntersebut
tidak di pimpin oleh seorang konselor tetapi dapat memilih pemimpinya sendiri atau
setidakna dapat menentukan aturan-aturan tertentu sebagai bagian dari kegiatan seluruh angota. Terdapat
keragaman di antara anggota-anggotanya
sehingga suasana kelompok dapat lebih hangat. Kelompok 8-40 orang
merupakan kelompok yang baik untuk tujuan pendidikan tertentu. Kelompok
tersebut kurang efektif untuk menciptakan keakraban sosial dalam waktu yang
singkat.hal-hal dalam kelompok tersebut seperti latihan kepemimpinan atau
latihan menghilangkan rasa malu berbicara di muka umum.
d. Itikad
dan Sikap Para Anggota
Itikad
baik dalam arti tidak mau menang sendiri, tidak sekedar menaggapi atau menerang
pendapat orang lain merupakan hal yang sangat penting. Sikap para anggota yang
di maksud ialah setiap anggota dapat memberi waktu dan kesempatan kepada orang
lain untuk mengemukakan pendapatnya secara leluasa. Apabila sikap seperti ini
berkembang kehidupan kelompok yang baik dapat tumbuh sedangkan dalam kelompok
para anggota merasa terkungkung, tidak bebas atau terpaksa kehidupan kelompok
menjadi macet. Hal tersebut bukan berati bahwa semua anggota keelompok harus
merasa bebas dan suka rela masuk kedalam kelompok sejak awal kelompok tersebut
memulai kegiatan tugas utama pemimpin kelompok.
e. Kemandirian
Merupakan Unsur Penting Yang Menyangkut Anggota-Anggota Kelompok
Dalam
kemadirian, setiap anggota kelompok tidak terbawa oleh pendapat anggota lain
atau tidak mengiakan yang dikatakan oleh pemimpin kelompok. Jika anggota
terbawa atau mengiakan yang dikatakan oleh anggota lain atau pemimpin maka
kehidupan kelompok akan dingin atau mungkin kehidupan kelompok/dinamika
kelompok itu tidak ada sama sekali. Dalam dinamika kelompok setiap anggota
diharapkan mengembangkan dan mewujudkan kemandirian masing-masing. Peranan
hendaknya dimainkan oleh anggota kelompok agar dinamika kelompok benar-benar
seperti yang diharapkan diantaranya dengan :
1. Membantu
terbinanya suasana keakraban dalam kelompok
2. Mencurahkan
segenap perasaan saat melibatkan diri dalam kegiatan kelompok
3. Berusaha
agar yang dilakukannya tersebut membantu tercapaina tujuan bersama
4. Membantu
tersusunya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik
5. Benar-benar
berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok
6. Mampu
berkomunakasi secara terbuka
7. Berusaha
membantu anggota lain
8. Memberi
kesempatan kepada anggota lain untuk ikut menjalankan peranannya
9. Menyadari
pentingnya kegiatan kelompok
Letak
pentingnya peranan pemimpin kelomok dalam mempersiapkan anggota kelompok dengan
memberitahukan :
1. Keikutsertaan
dalam kelompok adalah sukarela
2. Apa
saja yang diharapkan dari para anggota, suasana khusus yang dapat terjadi dalam
kelompok itu, dan peran serta cara-cara yang akan dilakukan oleh pemimpin
kelompok
3. Anggota
kelompok bebas menangapi hal-hal yang disampaikan ataupun menolak saran-saran
yang diberikan anggota lain
4. Hasil
kegiatan-kegiatan mereka diluar anggota
5. Segala
yang terjadi dan isi dari kegiatan kelompok bersifat rahasia
B.
Sikap
keanggotaan kelompok
Kehidupan
psikologis dalam kelompok banyak ditentukan oleh sikap anggota-anggota kelompok
terhadap kelompoknya dan terhadap anggota-anggota lain didalam kelompok. Setiap
anggota kelompok yang menjadi anggota suatu kelompok hendaknya memahami sikap
teman-temannya dan menghayati sikap dirinya sendiri dengan harapan setiap
anggota kelompok dapat membawa diri dengan baik dan dapat menghadapi sikap
anggota-anggota lain dengan reaksi-reaksi positif. sikap seorang anggota
kelompok dan anggota-anggota lain dapat didefinisikan dengan sebuah matrik.
Contoh pola yang dituangkan dalam matrik adalah tentang :
1. Bagaimana
sikap kelompok, gejala dan tindakan yang disampakan.
2. Bagaimana
cara bertindak , sikap individual dan kemungkinan sebabnya dan tindakan yang
disarankan
Contoh 1 :
Sikap
kelompoknya : cemeriang, aktif, responsif
Gejalanya : mengungkapkan
ide dan saran dengan cepat, terkadang tanpa memikirkanya dengan cukup matang.
Tindakan
yang disampaikan : kegiatan kelompok
perlu diperlambat tanpa mematikam inisiatip.
Cotoh
2 :
Cara
bertindak : terlalu
banyak bicara
Sikap
individual dan kemungkinan sebabnya : orang
tersebut mngkin seorang tukang pamer atau oarang yang banyak tahu dan ingin
menunjukannya atau sekedar pembawaan alami
Tindakan
yang disarankan : jangan membuat malu atau sarkastik . mungkin suatu saat
sifatna tersebut anda butuhkan.
C.
Kepemimpinan
Okasional Anggota kelompok
Tingkah
laku yang merupakan petunjuk berjalannya fungsi kepemimpinan yaitu :
1. Initianing
: mengambil prakarsa
tentang apa yang perli dikerjakan dan bagaimana caranya
2. Giving
Information : memberi informasi yang relevan dengan persoalan
3. Giving
Opinion : menyatakan peendapat tentang sesuatu
4. Clarifying
: mengungkapkan kembali atau memperjelas suau pengertian.
5. Controling
: memperhatikan, mengawasi, dan mengecek proses kegiatan didalam kelompok
6. Setting
standart : mengemukakan kriteria untuk mengukur hal-hal yang dihasilkan
kelompok.
7. Hamonizing
: mengakurkan pihak-pihak yang konflik atau
mempertemukan pendapat.
8. Summarizing
: merangkum atau merevisi apa yang telah dilakukan kelompok
9. Regulating
: mengatur lalulintas pendapat anggota kelompok dan memberikan
berbicara.
Dalam
kegiatan kelompok yang berjalan secara baik akan berjalan baik pula
fungsi-fungsi yang ada dalam kelompok termasuk kepemimpinan kelompok.
D.
Komunikasi
dalam kelompok
Pola
komukasi yang ada umumnya berlaku didalam kelompok ialah yang disebut pola
dasar komunikasi bintang dan pola dasar komunikasi roda. Pola dasar komunikasi
roda, komunikasi didalam kelompok lebih partisipastif dan demokretif cenderung
mengembangkan keterlibatan dan komitmen anggota kelompok diprlukan waktu yang
banyak. Sebaliknya pola dasar komunikasi bintang komunikasi didalam kelompok
bersifat direktif dan otokratik. Waktu yang di perlukan untuk
berkomunikasi relatif singkat, tetapi
melibatkan sedikit anggota kelompok dan dirasakan lebih banyak kontrol dan
memungkinkan timbulnya kekerasan. Secara teoritis, perluasan pola-pola
komunikasi dasar tersebut dapat dilakukan dengan menggambarkan anak-anak panah
kesegala arah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sebagai
anggota kelompok kelompok harus memahami tentang keanggotaan kelompok baik
sebagai anggota kelompok murni maupun anggota kelompok yang merangkap sebagai
pemimpin kelompok.
2. Syarat-syarat
anggota kelompok yang baik hendaknya perlu di perhatikan : Hubungan antara
anggota, Tujuan bersama, Adanya hubungan langsung antara besarnya kelompok dan
sifat kehidupan kelompok , Etia dan sikap ara anggota serta kemandirian
merupakan unsur penting yang menyangkut anggota-anggota kelompok.
3. Sikap
yang baik harus di lakukan oleh anggota kelompok .
4. Sebagai
angota kelompok juga memahami karakteristik keanggotaannya.
5. Sebagai
anggota kelompok tahu perannya sehingga kelompok akan menjadi baik.
B.
SARAN
Dalam
bimbingan kelompok, seluruh anggota kelompok di harapkan dapat melaksanakan
semua peranan tersebut dngan baik. Akan tetapi , Tentulah sangat di harapkan
jika setiap anggota kelompok memahami peran dan tugasnya sebagai anggota.
Sebaliknya, pemimpin kelompok harus dapat membaca sikap anggota kelompok yang
dapat mengganggu tugasnya sebagai pimpinan kelompok.
C.
KATA PENUTUP
Demikian
penulis membahas tentang “ keanggotaan kelompok “ mudah-mudahan akan berguna
dalam dunia pendidikan yang bertujuan memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.
Tentunya bagi mahasiswa bimbingan dan
konseling akan mempelajari
terus-menerus tentang keanggotaan
kelompok sehingga secara khusus akan mempelajari tulisan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Hj. Siti Hartinah
DS., MM. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung. PT Refika
Aditama.
Carolina Nitimihardjo
dan Jusman Iskandar. 1993. Dinamika Kelompok. Bandung: Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Sosial.
Yusuf, Yusmar. 1998. Dinamika
Kelompok. Bandung: Armico
Selamet sentosa. 1992. Dinamika Kelompok.
Jakarta: Bumi Ak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar