Sabtu, 11 Mei 2013

Membangun Smart Parenitng


Smart parenting adalah : menjadi orang tua yang bijak bagi anak   serta bagaimana kita bisa berusaha sebaik mungkin dengan segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita dan kehidupan anak-anak.
Apakah pola asuh itu?
adalah suatu sistem perlakuan orangtua terhadap anaknya, dimana orangtua merawat dan mendidik anaknya (Lestari,1986:15). 

Siapakah anak bagi orangtuanya?
Bagi setiap orangtua, orangtuanya, anak adalah berharga. Begitu berharganya, sampai apapun yang diyakini terbaik untuk sang buah hati akan diupayakan habis-habisan. Membimbing anak, mendidiknya jadi anak hebat adalah idaman setiap orangtua. 
Perilaku interaksi orang tua dan anak menurut Baumrind
(1)Kendali dari orangtua (parental control), yaitu bagaimana sikap orangtua dalam menerima, mengatasi dan menghadapi tingkah laku anak yang dinilai tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diharapkan oleh orangtua.
(2)Tuntutan terhadap tingkah laku yang matang (parental maturity demands), yaitu bagaimana sikap orangtua dalam mendorong kemandirian anak agar supaya anak memiliki rasa tanggungjawab atas segala tindakan yang diperbuatnya
(3)Komunikasi antara orangtua dan anak (parent – child communication), yaitu bagaimana usaha orangtua dalam menciptakan komunikasi verbal dua arah dengan anaknya, termasuk memberikan pelajaran moral, pembahasan mengenai akibat dari suatu perbuatan dan hal-hal yang terkait.
(4)Cara pengasuhan orangtua (parental nurturance). Yaitu bagaimana orang tua mengungkapkan, menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya, serta bagaimana cara orangtua memberikan dukungan kepada anak.

Dasar2 pengasuhan
5 K, Lima Komitmen sebagai orangtua, yaitu kasih, konsekuen, konsisten, kompak dan kompromi.
Kasih:Dalam keluarga, kasih merupakan modal utama yang sangat penting sekaligus dasar. Dengan kasih, relasi suami istri akan sehat. Dengan kasih, keluarga akan menjadi tempat yang aman dan menyenangkan. Dengan kasih, pendidikan dan pengasuhan akan berlangsung baik. Dengan kasih anak-anak akan bertumbuh baik di dalamnya.  Bagaimana cara menunjukkannya kepada anak? Antara lain lewat tutur kata, sentuhan, senyuman, pelukan, dukungan yang ramah dan tulus.
Konsekuen.
Di usianya yang masih sangat kecil, yang dilakukan anak adalah meniru segala tindak tanduk, perbuatan dan perkataan orangtuanya mentah-mentah. Mengapa demikian? Karena anak-anak belajar dari orangtuanya. Untuk anak, orangtua adalah contoh utama anaknya.  Anak belajar pertama kali tentang konsekuensi tindakan, hubungan sebab-akibat,  dari orangtuanya. . Bagaimana caranya? Antara lain dengan menepati janji, menepati ucapan sendiri.
Konsisten.
Karena anak sedang belajar, dan belajar merupakan sebuah proses, maka pola pengulangan perilaku perlu dilakukan lagi dan lagi dan lagi, terus menerus, sampai sebuah perilaku terbentuk, dan menjadi kebiasaan. Kebiasaan membangun keteraturan hidup, disiplin. Hal ini membuat hidup jadi lebih terarah. Dengan demikian kualitas hidup jadi lebih baik juga. Nah, di sini, konsistensi menjadi hal kunci. Tanpa sikap konsisten, perilaku yang dibentuk akan buyar berantakan. 
Kompak.
Karena  anak sedang belajar, dan agar konsistensi perilaku terbangun secara konsisten, semua orang yang terlibat dalam pembentukan perilaku anak harus kompak. Dengan demikian, perilaku baik yang diinginkan akan lebih mudah dibentuk. Siapa saja yang harus kompak? Yang terutama adalah ayah dan ibu si anak. 

Kompromi.
Meski secara sistematis kita menegakkan poin 1,2,3,4, ternyata pada realitanya, kadang kita tetap dituntut untuk tetap mampu bersikap fleksibel dan melakukan penyesuaian dalam situasi-situasi tertentu. Berkompromi adalah hal yang tetap perlu dilakukan, jika perlu. Dengan demikian, penerapan disiplin, pembentukan perilaku, pendidikan dan pengasuhan tidak diselenggarakan secara kaku. 



Prinsip-prinsip smart parenting
1.         Menyadari perasaan anda dan orang lain
2.         Menunjukkan empati dan memahami perspektif orang lain
3.         Mengelola gejolak emosidan perilaku secara bijak
4.         Berorientasi pada tujuan  dan rencana positif
5.         Pemanfaatan kecakapan sosial dalam segala macam hubungan

Membangun Keluarga Yang bijak
         Apa arti menjadi  keluarga yang bijak ???
   Keluarga yang peduli pada  akar hubungan positif  dan dasar penting hubungan tersebut adalah nilai dan tujuan orang tua .

Cara membangun keluarga yang bijak
            Salah satu cara yang paling baik dalam sebuah keluarga adalah dengan menyediakan secara khusus waktu bersama yaitu kesempatan bagi seluruh anggota keluarga untuk bergiliran mengemukakan perasaan mereka , serta membicarakankejadian-kejadian penting hari itu atauayangakan datang bahkan yangsudah berlalu

Peran humor dalam keluarga bijak
            Bagaimanakah perasaan anda tentang tawa? 
   Keluarga yangtertawa bersama dapat saling menikmati kehadiran yang lain, mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin tidak sempurna atau tidak dipikirkan masak-masak, membuat kesalahan tanpa takut dicemoohkan dan mereka lebih  sehat karenanya dan dengan humor hal–hal bagus lainnya akan mengikutinya serta  mengurangi tingkat stress
Memahami Pola Pikir Anak
Salah satu tantangan dalam smart parenting adalah  bagaimana orang tua memahami mekanisme berfikir anak –anak  mereka.Dalam kondisi berfikir anak ada 3 kondisi  berfikir yang berbeda yaitu  sadar, bawah sadar dan tidak sadar
1.      Pikiran sadar adalah ibarat mulut disini  tempat pembleajaran awal, pintu masuk sistem mental dimana informasi dimasukkan. Disinilah pikiran anak-anak paling mudah  memasukkan , mengatur dan memprioritaskan , mengavaluasi dan mengekspresikan informasi.Kesim: dalam keadaan  sadar anak akan dengan mudah memberi perhatian pada apa yang disekelilingnya
2.      Pikiran bawah sadar  tempat anak menyaring sesuatu ibarat pencernaan adalah perut yaitu tempat mencerna sesuatu . Jadi dalam keadaan bawah  sadar anak menyaring informasi , mereka berpindah antara siaga dan melayang mereka dapat memberi perhatian ke dalam dan keluar pada saat bersamaan dan mereka bisa mudah menjadi bingung.
Pikiran tidak sadar: keadaan dimana anak dengan mudah melayang , mereka berfikir sendirian dengan baik sekali, kemalu-maluan dan mereka merasakan keseluruhan situasi dan mereka membangun  hubungan kreatif
         Bahasa yang digunakan manusia dalam berfikir ada 3 yaitu
         1. visual: melihat dunia luar ( membaca, menggambar, menulis, mendesain)
         2. Auditori” Mendengarkan dunia luar ( berbicara , menyanyi , bersenandung dll)
         3. kinestetik Merasakan dari dunia luar (menyentuh, tindakan mengalami, keketerampilan, dll)
Pola asuh dalam mendidik anak
1. Pola asuh Authoritarian ( otoriter)
     Bentuk pola asuh yang menekankan pada pengawasan yang ditujukan kepada anak untuk mendapatkan ketaatan dan kepatuhan. 
         Cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi  di kemudian hari ,fokus lebih pada masa kini.
         Untuk kemudahan orang tua dalam  pengasuhan.
         Menilai dan menuntut anak untuk mematuhi standar mutlak yang ditentukan sepihak oleh orang tua.
Efek pola asuh  otoriter
         anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan  ragu-ragu dan pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam   belajar.
         Ia menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan oleh takut hukuman.
         Di sekolah memiliki kecenderungan berperilaku antisosial, agresif

2.Pola asuh authoritative ( demokratis)
pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak dalam perilaku maupun keputusan  akan tetapi bertanggung jawab sehingga anak merasa puas . Sehingga anak menjadi individu yang jujur dan bertanggung jawab terhadap tindakannya.
         Efeknya
         Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan introspeksi serta pengendalian diri.
         Mudah bekerjasama dengan orang lain dan kooperatif terhadap aturan.
         Lebih percaya diri akan kemampannya menyelesaikan tugas-tugas.
         Mantap, merasa aman dan menyukai serta semangat dalam tugas-tugas belajar.
         Memiliki keterampilan sosial yang baik dan trampil menyelesaikan permasalahan.
         Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi.

Pola asuh permisif
Permisif adalah suatu bentuk pola asuh orangtua dimana didalamnya terdapat aspek-aspek kontrol yang sangat longgar terhadap anak, hukuman dan hadiah tidak pernah di berikan, semua keputusan di serahkan kepada anak, orang tua bersikap masa bodoh dan pendidikan bersifat bebas (Hurlock 1993:125).
Dampaknya
         Anak merasa tidak diperhatikan orangtua
         Anak bebas menentukan pilihannya tanpa pertimbangan orang tua
         Anak tidak taat pada aturan
         Berperilaku sekehendak dirinya sendiri
         Terjerumus pada perilaku yang menyimpang

konsep SMART
Spesific, tentukan secara jelas dan pasti, perilaku apa yang ingin dibentuk, ditumbuhkan pada anak.
Measurable, pilih perilaku yang bisa diukur secara jelas, jangan yang abstrak. 
Attainable, pilih perilaku utama yang mudah untuk dilakukan anak
Realistic, orang tua juga perlu bersikap realistis dalam menuntut tampilnya perilaku tertentu pada anak.
Time based. buatlah batas waktu yang disepakati bersama anak.

Mendidik Anak bagi Single Parent
1. Tunjukkan kasih sayang.
2. Dengarkan ketika anak-anak bercerita.
3. Ciptakan rasa aman. Lindungi mereka jika mereka merasa tak
4.Sediakan semua kebutuhannya. Buat jadwal makan, tidur, dan main
5. Puji.
6. Kritik perilaku yang salah, bukan anaknya
7. Konsisten.



5 komentar: