•Smart parenting adalah : menjadi orang tua yang bijak bagi anak serta bagaimana kita bisa berusaha sebaik mungkin dengan segala hal yang terjadi dalam kehidupan kita dan kehidupan anak-anak.
•Apakah pola asuh itu?
adalah suatu sistem perlakuan orangtua terhadap anaknya, dimana orangtua merawat dan mendidik anaknya (Lestari,1986:15).
adalah suatu sistem perlakuan orangtua terhadap anaknya, dimana orangtua merawat dan mendidik anaknya (Lestari,1986:15).
Siapakah anak bagi orangtuanya?
•Bagi setiap orangtua, orangtuanya, anak adalah berharga. Begitu berharganya, sampai apapun yang diyakini terbaik untuk sang buah hati akan diupayakan habis-habisan. Membimbing anak, mendidiknya jadi anak hebat adalah idaman setiap orangtua.
Perilaku interaksi orang tua dan anak menurut Baumrind
(1)Kendali dari orangtua (parental
control), yaitu bagaimana sikap orangtua dalam menerima, mengatasi dan menghadapi tingkah laku anak yang dinilai tidak sesuai dengan pola tingkah laku yang diharapkan oleh orangtua.
(2)Tuntutan terhadap tingkah laku yang matang (parental
maturity demands), yaitu bagaimana sikap orangtua dalam mendorong kemandirian anak agar supaya anak memiliki rasa tanggungjawab atas segala tindakan yang diperbuatnya
(3)Komunikasi antara orangtua dan anak (parent
– child
communication), yaitu bagaimana usaha orangtua dalam menciptakan komunikasi verbal dua arah dengan anaknya, termasuk memberikan pelajaran moral, pembahasan mengenai akibat dari suatu perbuatan dan hal-hal yang terkait.
(4)Cara pengasuhan orangtua (parental
nurturance). Yaitu bagaimana orang tua mengungkapkan, menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya, serta bagaimana cara orangtua memberikan dukungan kepada anak.
Dasar2 pengasuhan
5 K,
Lima Komitmen sebagai orangtua, yaitu kasih, konsekuen, konsisten, kompak dan kompromi.
Kasih:Dalam keluarga, kasih merupakan modal utama yang sangat penting sekaligus dasar. Dengan kasih, relasi suami istri akan sehat. Dengan kasih, keluarga akan menjadi tempat yang aman dan menyenangkan. Dengan kasih, pendidikan dan pengasuhan akan berlangsung baik. Dengan kasih anak-anak akan bertumbuh baik di dalamnya. Bagaimana cara menunjukkannya kepada anak? Antara lain lewat tutur kata, sentuhan, senyuman, pelukan, dukungan yang ramah dan tulus.
Kasih:Dalam keluarga, kasih merupakan modal utama yang sangat penting sekaligus dasar. Dengan kasih, relasi suami istri akan sehat. Dengan kasih, keluarga akan menjadi tempat yang aman dan menyenangkan. Dengan kasih, pendidikan dan pengasuhan akan berlangsung baik. Dengan kasih anak-anak akan bertumbuh baik di dalamnya. Bagaimana cara menunjukkannya kepada anak? Antara lain lewat tutur kata, sentuhan, senyuman, pelukan, dukungan yang ramah dan tulus.
Konsekuen.
Di usianya yang masih sangat kecil,
yang dilakukan anak adalah meniru segala tindak tanduk, perbuatan dan perkataan orangtuanya mentah-mentah. Mengapa demikian? Karena anak-anak belajar dari orangtuanya. Untuk anak, orangtua adalah contoh utama anaknya. Anak belajar pertama kali tentang konsekuensi tindakan, hubungan sebab-akibat, dari orangtuanya. . Bagaimana caranya? Antara lain dengan menepati janji, menepati ucapan sendiri.
Konsisten.
Karena anak sedang belajar, dan belajar merupakan sebuah proses, maka pola pengulangan perilaku perlu dilakukan lagi dan lagi dan lagi, terus menerus, sampai sebuah perilaku terbentuk, dan menjadi kebiasaan. Kebiasaan membangun keteraturan hidup, disiplin.
Hal ini membuat hidup jadi lebih terarah. Dengan demikian kualitas hidup jadi lebih baik juga.
Nah,
di sini, konsistensi menjadi hal kunci. Tanpa sikap konsisten, perilaku yang dibentuk akan buyar berantakan.
Kompak.
Karena anak sedang belajar, dan agar konsistensi perilaku terbangun secara konsisten, semua orang
yang terlibat dalam pembentukan perilaku anak harus kompak. Dengan demikian, perilaku baik yang diinginkan akan lebih mudah dibentuk. Siapa saja yang harus kompak?
Yang terutama adalah ayah dan ibu si anak.
Kompromi.
Meski secara sistematis kita menegakkan poin 1,2,3,4, ternyata pada realitanya, kadang kita tetap dituntut untuk tetap mampu bersikap fleksibel dan melakukan penyesuaian dalam situasi-situasi tertentu. Berkompromi adalah hal yang tetap perlu dilakukan, jika perlu. Dengan demikian, penerapan disiplin, pembentukan perilaku, pendidikan dan pengasuhan tidak diselenggarakan secara kaku.
Prinsip-prinsip smart parenting
1. Menyadari perasaan anda dan orang lain
2. Menunjukkan empati dan memahami
perspektif orang lain
3. Mengelola gejolak emosidan perilaku
secara bijak
4. Berorientasi pada tujuan dan rencana positif
5. Pemanfaatan kecakapan sosial dalam
segala macam hubungan
Membangun Keluarga Yang bijak
•
Apa arti menjadi keluarga yang
bijak ???
Keluarga yang peduli pada akar hubungan positif dan dasar penting hubungan tersebut adalah
nilai dan tujuan orang tua .
Cara membangun keluarga yang bijak
Salah satu cara yang paling baik
dalam sebuah keluarga adalah dengan menyediakan secara khusus waktu bersama
yaitu kesempatan bagi seluruh anggota keluarga untuk bergiliran mengemukakan
perasaan mereka , serta membicarakankejadian-kejadian penting hari itu
atauayangakan datang bahkan yangsudah berlalu
Peran humor dalam keluarga bijak
Bagaimanakah perasaan anda tentang
tawa?
Keluarga yangtertawa bersama dapat saling
menikmati kehadiran yang lain, mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin tidak
sempurna atau tidak dipikirkan masak-masak, membuat kesalahan tanpa takut
dicemoohkan dan mereka lebih sehat
karenanya dan dengan humor hal–hal bagus lainnya akan mengikutinya serta mengurangi tingkat stress
Memahami Pola Pikir Anak
Salah satu
tantangan dalam smart parenting adalah
bagaimana orang tua memahami mekanisme berfikir anak –anak mereka.Dalam kondisi berfikir anak ada 3
kondisi berfikir yang berbeda yaitu sadar, bawah sadar dan tidak sadar
1.
Pikiran sadar adalah ibarat mulut disini
tempat pembleajaran awal, pintu masuk sistem mental dimana informasi
dimasukkan. Disinilah pikiran anak-anak paling mudah memasukkan , mengatur dan memprioritaskan ,
mengavaluasi dan mengekspresikan informasi.Kesim: dalam keadaan sadar anak akan dengan mudah memberi
perhatian pada apa yang disekelilingnya
2. Pikiran bawah sadar
tempat anak menyaring sesuatu ibarat pencernaan adalah perut yaitu
tempat mencerna sesuatu . Jadi dalam keadaan bawah sadar anak menyaring informasi , mereka
berpindah antara siaga dan melayang mereka dapat memberi perhatian ke dalam dan
keluar pada saat bersamaan dan mereka bisa mudah menjadi bingung.
Pikiran tidak sadar: keadaan dimana anak dengan mudah
melayang , mereka berfikir sendirian dengan baik sekali, kemalu-maluan dan
mereka merasakan keseluruhan situasi dan mereka membangun hubungan kreatif
•
Bahasa yang digunakan manusia dalam berfikir ada 3 yaitu
•
1. visual: melihat dunia luar ( membaca, menggambar, menulis, mendesain)
•
2. Auditori” Mendengarkan dunia luar ( berbicara , menyanyi ,
bersenandung dll)
•
3. kinestetik Merasakan dari dunia luar (menyentuh, tindakan mengalami,
keketerampilan, dll)
Pola asuh dalam mendidik
anak
1. Pola asuh Authoritarian ( otoriter)
Bentuk pola
asuh yang menekankan pada pengawasan yang ditujukan kepada anak untuk
mendapatkan ketaatan dan kepatuhan.
•
Cenderung tidak memikirkan apa yang terjadi di kemudian hari
,fokus lebih pada masa kini.
•
Untuk kemudahan orang tua dalam pengasuhan.
•
Menilai dan menuntut anak untuk mematuhi standar mutlak yang ditentukan
sepihak oleh orang tua.
Efek pola asuh
otoriter
•
anak menjadi tidak percaya diri, kurang spontan ragu-ragu dan
pasif, serta memiliki masalah konsentrasi dalam belajar.
•
Ia menjalankan tugas-tugasnya lebih disebabkan oleh takut hukuman.
•
Di sekolah memiliki kecenderungan berperilaku antisosial, agresif
2.Pola asuh authoritative ( demokratis)
pola asuh yang memberikan kebebasan kepada anak dalam
perilaku maupun keputusan akan tetapi
bertanggung jawab sehingga anak merasa puas . Sehingga anak menjadi individu
yang jujur dan bertanggung jawab terhadap tindakannya.
•
Efeknya
•
Anak lebih mandiri, tegas terhadap diri sendiri dan memiliki kemampuan
introspeksi serta pengendalian diri.
•
Mudah bekerjasama dengan orang lain dan kooperatif terhadap aturan.
•
Lebih percaya diri akan kemampannya menyelesaikan tugas-tugas.
•
Mantap, merasa aman dan menyukai serta semangat dalam tugas-tugas
belajar.
•
Memiliki keterampilan sosial yang baik dan trampil menyelesaikan
permasalahan.
•
Tampak lebih kreatif dan memiliki motivasi berprestasi.
Pola asuh permisif
Permisif adalah suatu bentuk pola asuh orangtua dimana
didalamnya terdapat aspek-aspek kontrol yang sangat longgar terhadap anak,
hukuman dan hadiah tidak pernah di berikan, semua keputusan di serahkan kepada
anak, orang tua bersikap masa bodoh dan pendidikan bersifat bebas (Hurlock
1993:125).
Dampaknya
•
Anak merasa tidak diperhatikan orangtua
•
Anak bebas menentukan pilihannya tanpa pertimbangan orang tua
•
Anak tidak taat pada aturan
•
Berperilaku sekehendak dirinya sendiri
•
Terjerumus pada perilaku yang menyimpang
konsep SMART
Spesific, tentukan secara jelas dan pasti, perilaku
apa yang ingin dibentuk, ditumbuhkan pada anak.
Measurable, pilih perilaku yang bisa diukur secara
jelas, jangan yang abstrak.
Attainable, pilih perilaku utama yang mudah untuk dilakukan
anak
Realistic, orang tua juga perlu bersikap realistis
dalam menuntut tampilnya perilaku tertentu pada anak.
Time based. buatlah batas waktu yang disepakati
bersama anak.
Mendidik Anak bagi Single Parent
1. Tunjukkan kasih sayang.
2. Dengarkan ketika anak-anak bercerita.
3. Ciptakan rasa
aman. Lindungi mereka jika mereka merasa tak
4.Sediakan semua kebutuhannya. Buat jadwal makan,
tidur, dan main
5. Puji.
6. Kritik perilaku yang salah, bukan anaknya
7. Konsisten.
Tulisane wong dinggo./...
BalasHapusjoss gandos
BalasHapusbaguuusss...
BalasHapusmenambah wawasan
BalasHapusokayy coyy
BalasHapus